Senin, 12 Juni 2017

6 Hal yang WAJIB Diperhatikan Sebelum Membeli Solar Charger


1. Area Permukaan (Surface Area)

masukkan deskripsi gambar disini
Penyerapan cahaya matahari untuk kemudian diubah menjadi daya baterai adalah melalui permukaan panel surya (solar cell). Semakin lebar permukaan, tentu semakin banyak cahaya matahari yang bisa ditangkap sehingga makin besar pula jumlah daya yang dihasilkan.
Solar charger dijual dalam berbagai ukuran. Bila hanya untuk charging smartphone, mungkin solar charger yang luasannya hanya sedikit lebih lebar dari telepon genggam pun sudah cukup. Tapi bila kamu berencana ke gunung membawa laptop, kamu perlu solar charger yang lebih lebar lagi.

2. Daya (Watt)

masukkan deskripsi gambar disini
Area permukaan solar cell bukanlah satu-satunya yang menentukan apakah charger tersebut cukup baik untuk gadgetmu atau tidak. Kamu juga harus memperhatikan berapa watt produk tersebut. Lupakan panel yang hanya bertenaga 4-5 watt karena itu hanya sanggup untuk mengisi daya MP3 player atau HP biasa.
Untuk smartphone atau tablet, belilah yang minimal 7 watt. Bila kamu berniat menggunakannya untuk beberapa gadget sekaligus atau untuk laptop, carilah panel yang dayanya minimal 15 watt.
Bila kamu berpikiran untuk membeli solar charger HP yang dayanya kecil hanya karena harganya lebih murah, sebaiknya kamu mempersiapkan stok kesabaran di hatimu. Karena meski tetap bisa digunakan untuk charging, biasanya charger akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa mengisi baterai gadget sampai penuh.

3. Arus Output (Ampere)

masukkan deskripsi gambar disini
Arus output adalah aliran listrik yang keluar dari charger menuju baterai gadget. Ibaratnya seperti selang air. Semakin besar output, semakin cepat charger dapat memenuhi kapasitas baterai. Namun bukan berarti kamu harus membeli solar charger dengan arus output sebesar-sebesarnya.
Karena setiap gadget memiliki maksimum input arus sendiri-sendiri. Jika output charger lebih besar daripada input device, maka arus yang masuk pun tetap akan mengikuti ukuran maksimal pada input device.
Sebelum membeli solar charger, cek dahulu besaran input pada masing-masing gadget yang akan kamu pakai. Sesuaikan ukurannya dengan arus output yang dihasilkan oleh solar charger. Bila output charger lebih kecil ketimbang input gadget, maka waktu charging akan jadi lebih lama akibat arus listrik yang mengalir harus sedikit demi sedikit.

4. Baterai

masukkan deskripsi gambar disini
Karena memanfaatkan sinar matahari, charger ini tidak bisa kamu menghasilkan daya di malam hari, lantaran matahari sudah tak lagi bersinar. Solusinya, banyak solar charger HP yang sudah dilengkapi dengan baterai built-in sehingga bisa menyimpan daya cadangan persis seperti powerbank. Produk ini juga kerap disebut sebagai solar powerbank. Maka bila mobilitasmu cukup tinggi pada malam hari, perhatikan juga fitur baterai built-in yang ditawarkan.
Yang paling perlu kamu lihat adalah kapasitasnya (satuan mAh). Cek juga kapasitas baterai tiap gadget yang kamu pakai untuk menghitung berapa kali charger ini bisa dipakai bila sudah diisi penuh. Perhatian kedua adalah jenis baterainya. Intinya, pertimbangan ini kurang lebih sama seperti pertimbangan memilih powerbank.

5. Jenis Panel Surya

Sama seperti baterai, panel surya pun ada berbagai jenis. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut penjelasan singkat mengenai beberapa jenis panel surya supaya kamu bisa mengira mana yang lebih cocok untuk kebutuhanmu:

CIGS

masukkan deskripsi gambar disini
Panel yang berbahan CIGS biasanya tipis dan ringan sehingga terkesan praktis dibawa kemana-mana. Bentuknya yang fleksibel jadi memudahkanmu untuk menggelarnya di atas permukaan yang tidak datar sekali pun. Harganya pun tergolong yang paling murah karena proses pabrikannya pun murah.
Panel ini juga memiliki efektifitas paling tinggi untuk charging dengan sinar matahari rendah sehingga kamu tetap bisa charging saat cuaca mendung. Sayangnya, panel ini tidak awet dan mudah rusak. Lapisan plastik laminasinya mudah terkelupas setelah beberapa waktu.

Monocrystalline

masukkan deskripsi gambar disini
Monocrystalline lebih tahan lama ketimbang CIGS. Ini mungkin cocok bagi kamu yang cenderung ceroboh dalam merawat barang. Hanya saja, panelnya lebih tebal dan berat ketimbang CIGS. Bentuknya kaku, tapi biasanya dipasang dalam ukuran kecil-kecil pada lembaran kain sehingga bisa lebih fleksibel digunakan. Dalam kondisi pencahayaan rendah, kerja panel ini sedikit kurang efektif ketimbang panel CIGS.

Polycrystalline

masukkan deskripsi gambar disini
Polycrystalline sebenarnya tidak jauh berbeda dengan monocrystalline. Bedanya hanya pada jenis ini digunakan lebih dari satu logam kristal. Pembuatannya lebih mudah dan murah sehingga harga jual solar charger-nya pun cenderung lebih terjangkau.
Hanya saja karena silikonnya tidak murni, efisiensi panel ini tidak sebaik monocrystalline. Perbandingannya, efisiensi panel monocrystalline adalah 22% sementara polycrystalline hanya 18%. Angka tersebut biasanya tidak terlalu signifikan untuk pemakaian skala kecil seperti charging handphone dan semacamnya.

6. Garansi

masukkan deskripsi gambar disini
Hindari membeli solar charger HP yang tidak bergaransi sama sekali, apalagi bila harganya murah. Bisa jadi itu adalah produk abal-abal yang mudah rusak atau berkualitas buruk. Solar charger HP yang bergaransi bisa menjadi tanda bahwa produsennya berani menjamin kualitas produk tersebut. Meski merEk sudah terkenal dan review positif pun, sebaiknya jangan dibeli bila produk tidak disertai garansi resmi karena bisa jadi itu hanyalah produk KW atau imitasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar